KUMPULAN DOA KETIKA SAKIT, ADA YANG SAKIT, SAKARATUL MAUT
Sakit adalah ujian
yang bisa menimpa siapa saja. Dalam kondisi ini, doa menjadi penguat hati,
penenang jiwa, sekaligus jalan mendekatkan diri kepada Allah. Berikut kumpulan
doa ketika sakit, untuk diri sendiri maupun orang lain, hingga doa ketika
menghadapi sakaratul maut.
Doa Ketika Tubuh
Mengalami Sakit #1
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَيَنْفُثُ
“Dahulu Nabi ﷺ apabila menderita sakit, maka beliau membaca AL-MU'AWWIDZAT (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) untuk dirinya sendiri, lalu beliau meniupkannya.”[1]
Doa Ketika Tubuh
Merasa Sakit #2
Letakkan tanganmu di
tubuhmu yang terasa sakit, lalu ucapkan:
بِاسْمِ اللَّهِ (٣×)
أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ
وَأُحَاذِرُ (٧×)
BISMILLAH (Dibaca tiga kali)
A'UDZU BILLAHI WA
QUDRAHTIHI MIN SYARRI MA AJIDU WA UHAADZIR (Dibaca tujuh kali)
“Dengan menyebut nama
Allah” (baca 3 kali)
“Aku berlindung kepada
Allah dan kekuasaan-Nya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan.” (baca
7 kali)
Hadits:
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ أَنَّهُ شَكَا إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعًا يَجِدُهُ فِي جَسَدِهِ
مُنْذُ أَسْلَمَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَعْ
يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ ثَلَاثًا
وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ
وَأُحَاذِرُ
Dari 'Utsman bin Abu
Al-'Ash bahwa dia mengadukan kepada Nabi ﷺ suatu penyakit
yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah ﷺ bersabda
kepadanya, "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian
ucapkan (Dengan menyebut nama Allah) tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali:
(Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari penyakit yang aku derita
dan aku cemaskan).[2]
Doa Menjenguk Orang
Sakit (Doa Untuk Orang Sakit) #1
لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
LA BA'SA TAHURUN IN
SYA ALLAH
"Tidak apa-apa,
Insya Allah baik-baik saja."
Hadits:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
دَخَلَ عَلَى مَرِيضٍ يَعُودُهُ فَقَالَ لَهُ لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ
Kebiasaan Nabi ﷺ apabila datang
menjenguk orang sakit, maka beliau akan mengatakan kepadanya, "Tidak
apa-apa, Insya Allah baik-baik saja."[3]
Doa Ketika Menjenguk
Orang Sakit (Doa Untuk Orang Sakit) #2
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ اِشْفِهِ
وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
ALLAHUMMA RABBAN-NASI
ADZHIBIL-BA'SA-SYFIHI WA ANTASH-SHAFI, LA SYIFA'A ILLA SYIFA'UKA, SYIFA'AN LA
YUGHADIRU SAQAMA
“Ya Allah Rabb
manusia, Dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau
Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu,
yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit."
Hadits:
كَانَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُعَوِّذُ بَعْضَ أَهْلِهِ يَمْسَحُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَيَقُولُ: اللَّهُمَّ
رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا
شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
"Nabi ﷺ dahulu
merukiah (dengan meminta perlindungan dari Allah) sebagian keluarganya dengan
mengusapkan tangan kanannya sambil berdoa, (Ya Allah Rabb manusia, Dzat yang
menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha
Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)."[4]
Doa Saat Menjenguk
Orang Sakit (Doa Untuk Orang Sakit) #3
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ
مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ
أَرْقِيكَ
BISMILLAHI ARQIKA MIN
KULLI SYAI'IN YU'DZIKA, MIN SYARRI KULLI NAFSIN AW 'AINI HASIDIN, ALLAHU
YASYFIKA, BISMILLAHI ARQIK
“Dengan nama Allah aku
meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala
makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan
nama Allah aku meruqyahmu.”
Hadits:
أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ اشْتَكَيْتَ فَقَالَ نَعَمْ قَالَ بِاسْمِ
اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ
عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
"Malaikat Jibril
mendatangi Nabi ﷺ kemudian berkata, "Hai Muhammad,
apakah kamu sakit? Rasulullah ﷺ menjawab, 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril
meruqyah beliau dengan mengucapkan, (Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari
segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau
kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah
aku meruqyahmu)."[5]
Doa Menjenguk Orang
Sakit (Doa Untuk Orang Sakit) #4
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
أَنْ يَشْفِيَكَ
AS'ALULLAHA-L-'AZHIM,
RABBAL-'ARSYIL-'AZHIM, AN YASYFIYAK
“Aku meminta kepada
Allah yang Mahaagung, Rabb-nya Arsy yang agung untuk menyembuhkanmu.” (dibaca 7
kali)
Hadits:
قَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ
عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ, فَقَالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ أَسْأَلُ
اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ إِلَّا عَافَاهُ
اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ الْمَرَضِ
Nabi bersabda:
"Barangsiapa yang mengujungi orang sakit yang belum datang ajalnya
kemudian ia mengucapkan (doa) di sebelahnya sebanyak tujuh kali: (Aku meminta
kepada Allah yang Mahaagung, Rabb-nya Arsy yang agung untuk menyembuhkanmu)
niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut."[6]
Doa Saat Menjenguk
Orang Sakit (Doa Untuk Orang Sakit) #5
بِاسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا
لِيُشْفَى بِهِ سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
BISMILLAHI TURBATU
ARDHINA, BI-RIQATI BA'DHINA, LI-YUSYFA BIHI SAQIMUNA, BI-IDZNI RABBINA
“Dengan nama Allah,
dengan debu di bumi kami, dan dengan ludah sebagian kami, semoga disembuhkan
orang yang sakit di antara kami dengan izin Rabb kami.”
Hadits:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا اشْتَكَى الْإِنْسَانُ الشَّيْءَ مِنْهُ أَوْ كَانَتْ بِهِ قَرْحَةٌ أَوْ
جُرْحٌ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِصْبَعِهِ هَكَذَا
وَوَضَعَ سَبَّابَتَهُ بِالْأَرْضِ ثُمَّ رَفَعَهَا بِاسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ
أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا لِيُشْفَى بِهِ سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
Apabila seseorang
mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah ﷺ, seperti suatu
penyakit atau luka, maka Nabi ﷺ berdoa sambil menggerakkan anak jarinya
seperti ini -meletakkan telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya-
mengucapkan: (Dengan nama Allah, dengan debu di bumi kami, dan dengan ludah
sebagian kami, semoga disembuhkan orang yang sakit di antara kami dengan izin
Rabb kami).[7]
Ucapan Yang Diucapkan
Seseorang Ketika Sakaratul Maut
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
LA ILAHA ILLALLAH
“Tidak ada yang ilah
(tuhan) yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah.”
Hadits:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ
كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Nabi ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang akhir perkataannya (sebelum mati) adalah 'LAA ILAAHA
ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah),
maka ia akan masuk surga."[8]
__________________________
[1] Perawi: Aisyah,
Ummul Mu’minin (istri Nabi ﷺ). Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam Shahih Muslim (no. 2192) dan dinilai sahih. Juga diriwayatkan oleh
Al-Bukhari (no. 5016), Abu Dawud (no. 3902), dan Ahmad (no. 26263), dan
semuanya dengan redaksi (lafaz) yang sama.
[2] Perawi: Utsman bin
Abi Al-‘Ash Ats-Tsaqafi. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih
Muslim (no. 2202) dan dinilai sahih. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (no.
2967) — dan lafaz hadis tersebut milik beliau — oleh Ath-Thabrani dalam
Al-Mu'jam (jilid 9, hlm. 45, no. 8342) dengan sedikit perbedaan lafaz, dan oleh
Ibnu Majah (no. 3522) dengan makna yang serupa serta terdapat tambahan di akhir
hadis.
[3] Perawi: Abdullah
bin Abbas. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Shahih Bukhari
(no. 5656) dan dinilai sahih. Hadis ini termasuk afrad Al-Bukhari, yaitu hadis
yang hanya diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan tidak terdapat dalam Shahih Muslim.
[4] Perawi: Aisyah,
Ummul Mu’minin (istri Nabi ﷺ). Hadis ini diriwayatkan oleh Imam
Al-Bukhari dalam Shahih Bukhari (no. 5743) dan dinilai sahih.
[5] Perawi: Abu Sa’id
Al-Khudri. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim (no.
2186) dan dinilai sahih. Juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 972) dengan
sedikit perbedaan lafaz, oleh Ibnu Majah (no. 3523), dan oleh An-Nasa’i dalam
As-Sunan Al-Kubra (jilid 4, hlm. 393), keduanya juga dengan sedikit perbedaan.
[6] Perawi: Abdullah
bin Abbas. Hadis ini diteliti dan dinilai sahih oleh Syaikh Syu‘aib Al-Arna’uth
dalam Takhrij Sunan Abi Dawud (no. 3106). Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no.
2083) dan oleh Imam Ahmad (no. 2137) dengan sedikit perbedaan lafaz.
[7] Perawi: Aisyah,
Ummul Mu’minin (istri Nabi ﷺ). Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam Shahih Muslim (no. 2194) dan dinilai sahih. Juga diriwayatkan oleh
Al-Humaydi (no. 254) dan Abu Nu‘aim dalam At-Thibb An-Nabawi (no. 486), dan
lafaz hadis tersebut adalah milik keduanya. Juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari
(no. 5745), dan Abu Dawud (no. 3895) dalam bentuk ringkas.
[8] Perawi: Mu‘adz bin
Jabal. Hadis ini disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu‘ (jilid 5,
halaman 110), dan beliau menilainya dengan sanad hasan (baik). Diriwayatkan
oleh Abu Dawud (no. 3116) — dan lafaznya adalah miliknya — serta oleh Imam
Ahmad dalam Musnad Ahmad (no. 22034).
Posting Komentar untuk "Kumpulan Doa Ketika Sakit, Ada Yang Sakit, Sakaratul Maut"