Kumpulan Doa dan Dzikir Hujan, Angin dan Petir

Bacaan Doa dan Dzikir Hujan, Angin dan Petir

 

DOA YANG BERKAITAN DENGAN ANGIN, HALILINTAR, DAN HUJAN

1.     Doa Apabila Angin Bertiup Kencang

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا.

ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA KHAIRAHAA WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA

“Ya Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angina ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.”[1]

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ.

ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA URSILAT BIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI

“Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan.”[2]

Doa Apabila Angin Bertiup Kencang

Doa Apabila Ada Angin Kencang

2.     Doa Meminta Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ.

ALLAHUMMASQINA GHAITSAN MUGHITSAN MARII-AN MARI’AN NAFI’AN GHAIRA DHARRIN ‘AJILAN GHAIRA ‘AJILIN

“Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, yang menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami memohon hujan dengan segara, tidak ditunda-tunda.”[3]

 اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.

ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA

“Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.”[4]

Doa Minta Hujan

Doa Minta Hujan

3.     Dzikir Ketika Mendengar Halilintar

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ.

SUBHAANAL LADZII YUSABBIHUR RA’DU BIHAMDIHI WAL MALAAIKATU MIN KHIIFATIHI

“Mahasuci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, seperti halnya para Malaikat, karena takut kepada-Nya.”[5]

Doa Ketika Mendengar Petir

4.     Doa Apabila Turun Hujan

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا.

ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’AAN

“Ya Allah, turunkan hujan yang bermanfaat (untuk makhluk hidup: manusia, tumbuhan, dan binatang.”[6]

Doa Ketika Hujan Turun

5.     Dzikir Setelah Hujan Turun

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ.

MUTHIRNAA BIFADLILLAHI WA RAHMATIHI

“Kita diberi hujan (dari langit) karena karunia dan rahmat-Nya.”[7]

Doa Setelah Hujan Turun

6.     Doa Agar Hujan Segera Berhenti atau Dialihkan ke Tempat Lain

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ.

ALLAHUMMA HAWALAINA WA LAA ‘ALAINA ALLAHUMMA ‘ALAL AAKAAMI WAL WADZ-DZIRAABI WA BUTHUUNIL AWDIYATI WA MANAA BITISYSYAJARI

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”[8]

Doa Agar Hujan Segera Berhenti

Demikianlah bacaan doa atau dzikir berkaitan dengan hujan dll. Baraakallahu Fiikum.[9]



[1] Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Angin termasuk rahmat Allah yang datang membawa rahmat, namun kadang kala membawa azab. Maka apabila kalian melihat angin Kencang, janganlah kalian memakinya, tetapi mintalah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya.” Shahih: HR. Abu Dawud (no. 507) dan Ibnu Majah (no. 3727). Lihat Shahih al-Adzkár (no. 521/381).

[2] Shahih: HR. Muslim (no. 899 [15]), at-Tirmidzi (no. 3449) dari Aisyah radhiyallahu anha.

[3] Shahih: HR. Abu Dawud (no. 1169)–lihat Shahih Abi Dawud (I/216). Pada riwayat lain dinukil bahwa Nabi mengangkat dua tangan ketika meminta hujan, mengangkat keduanya tidak melewati kepala (Sunan Abu Dawud [no. 1168]) sehingga terlihat kedua ketiaknya, adapun telapak tangan beliau mengarah ke bumi. (Sunan Abu Dawud [no. 1171]). Lihat juga Shahih al-Bukhari (no. 1030, 1031) dan Shahih Muslim (no. 895, 896).

[4] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1014), dan oleh Muslim (no. 897 [8]), dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu.

[5] Shahih: Lihat al-Muwaththa (II/757, no. 26), al-Bukhari dalam kitab al-Adabul Mufrad (no. 723), Shahih al-Adabul Mufrad (no. 556), dan al-Baihaqi (III/362). Lihat al-Kalimuth Thayyib (no. 157). Syaikh al-Albani menyatakan: “Hadits ini mauquf sanadnya namun shahih,” yaitu dari Abdullah bin az-Zubair radhiyallahu anhu.

[6] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1032). Lihat Fat-hul Bari (II/518).

[7] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 846, 1038), Muslim (no. 71). Tidak boleh seseorang menisbatkan hujan kepada bintang, karena hujan datang dengan sebab rahmat Allah, bukan karena keberadaan bintang. Orang yang menisbatkan hujan kepada bintang maka ia telah kufur kepada Allah.

[8] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1013, 1014) serta Muslim (no. 897) dari Anas bin Malik.

[9] [Disalin dari buku ’Doa dan Wirid, Mengobati guna-guna dan sihir menurut al-Qur’an dan as-Sunnah’ Pengarang Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cetakan Ketiga Puluh Tiga Rabiul Awwal 1439 H – Januari 2018 M].

Posting Komentar untuk "Kumpulan Doa dan Dzikir Hujan, Angin dan Petir"